Yang berduit boleh mendapatkan ijazah

Saya kenal dengan salah seorang remaja, dia bersekolah di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Memang dari segi perilaku dan penampilan dia tidak terlalu mencolok, bisa dikatakan tidak jauh berbeda dari murid-murid lain disekolahnya. Walaupun dari segi kelakuan terkadang suka nyeleneh, tetapi remaja ini mempunyai semangat untuk belajar. Nilai-nilai dari rapornya selalu diatas rata-rata. walaupun hanya mendapat rangking 5 sampai 3, tetapi dia dapat mempertahankan nilai-nilainya tersebut sampai akhir dalam SMA nya. Dia juga mendapatkan beasiswa (tidak penuh) selama sekolahnya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi remaja ini mendapat peringkat pertama dalam nilai Ujian Akhir Nasional, entah bagaimana cara dia belajar untuk mengejar teman-temannya yang lebih pintar dari dia, tetapi yang jelas ia telah menunjukkannya. Waktu kutanya kok bisa? Dia hanya menjawab, “ga tau, cuma kebetulan doang kali”. Dan dia bercerita,bahwa dia belajar sama seperti yang lainnya, belajar sampai jam 1, jam 2 malam. Katanya, “yah, yang lain juga pasti belajar kayak gitu, orang mau UAN, pasti pada kayak gitu lah”, mungkin merendah pikirku.

Tapi Ironisnya, entah bagaimana ceritanya, sampai detik saya menulis artikel ini, yakni lebih dari 6 bulan setelah kelulusan SMAnya, remaja ini masih belum memegang ijazah SMAnya. Dia masih belum membayar administrasi sekolah. Nekatnya, sekarang dia berkuliah tanpa memegang ijazah SMAnya. Waktu itu, saya pernah bertemu tanpa sengaja dengan dia seusai kuliah, dia bercerita sedikit tentang kuliahnya. “kalo gua bayar administrasi, tahun ini gua ga kuliah, sayang waktu. Jadi gua coba kuliah aja dulu, nekat, kalo ternyata nanti ada kendala… yah, nanti dipikirin lah…”. “gua pingin ngejar beasiswa, supaya bisa ga bayar uang kuliah, nah kalo udah gitu kan bokap gua bisa fokus ke uang sekolah,” begitu tambahnya.

Mendengar, dan menulis kembali kisah ini, benar-benar membuat saya heran, bahkan sangat heran. Karena sepertinya Uang segala-galanya dalam pendidikan. Dan lagi, sekolahnya ini apa tidak berpikir, anak ini sudah berprestasi, setidaknya melepaskan semua administrasinya bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan sebagai timbal balik kalau dia telah memberikan yang terbaik untuk sekolahnya

Dan tentunya tidak hanya teman saya saja yang merasakannya. Di Koran, televisi, dan media lainnya, banyak sekali yang memberitakan tentang siswa berprestasi yang tidak mendapatkan ijazah SMAnya.

Jadi saya membuat kesimpulan, dalam dunia pendidikan terjadi prinsip, “yang berduitlah yang berhak mendapat ijazah”, yang ga berduit, cari duit dulu, baru dapet ijazah, prestasi tidak penting, yang terpenting adalah Administrasi Lunas.


Nama : Dennis Aprilla
NPM : 51410797
Kelas : 1ia11

0 komentar:

Posting Komentar